Lelaki Liar

Sebutan bagi seorang lelaki yang telah menjalani dunia liar sepanjang duapertiga umur. Bercinta dengan malam, bercumbu dengan kehausan, bergumul dengan kenikmatan duniawi; bak pencarian tak bertepi. Bagaimana pun, dari dunia itu pelajaran berharga enggan berhenti memperkaya diri. (ditulis oleh Sa)

My Photo
Name:
Location: Jakarta, Indonesia

Open minded, open arms, open book

Monday, November 12, 2007

Pindah Rumah

Kontrakan rumah sudah habis dan kebutuhan semakin meningkat, dengat berat hati saya harus pindah ke rumah lebih besar dengan biaya yang lebih murah disini, kalau kebetulan lewat jangan sungkan untuk mampir.

Wednesday, September 12, 2007

Metal? Kenapa Tidak

Saya termasuk orang yang tidak setia pada satu jenis musik, awal 70an tergila-gila pada hard/progressive rock dan blues, sempat gandrung pada musik jazz diakhir 70an, cukup lama mendengarkan dan menyukai musik new age & celtic dan di awal era melinium sampai saat ini sangat menggandrungi jenis musik gothic/symphonic/melodic/power metal terutama yang mempunyai female fronted singer.

Mayoritas group musik jenis gothic/symphonic metal berasal dari eropa, group band dari negara2 Scandinavia yang terdepan, sebut saja Nightwish, Therion, Stratovarius dan banyak lagi lainnya. Kemudian menyusul dari Belanda dengan group2 beken seperti Within Temptation, After Forever, Epica dan The Gathering. Hampir setiap negera di eropa memiliki group dari jenis musik ini bahkan Italia yang jarang terdengar memiliki musisi musik keras punya Lacuna Coil yang sangat terkenal dengan karya2nya di jalur musik gothic/alternative metal.

Beberapa dari group musik ini mempunyai female fronted singer yang bersuara mezzo soprano, bayangkan, lengkingan suara bak penyanyi opera berpadu dengan hentakan drum, raungan keras gitar metal dan suara serak penyanyi pria diiringi orkestra dan koor. Apa lantas jadi nano-nano iramanya? Tidak sama sekali, disitulah kenikmatan mendengar irama musik ini, bahkan group Shaaman (Brazil) salah satu lagunya dalam album Ritual memadukannya dengan musik ethnic suku Maya/Inca, Kamelot (USA) memasukan irama ‘jadul’ Italia yang kental dengan suara akordeon dalam lagunya Lost and Damned dan After Forever yang menyisipkan irama Timur Tengah dalam Follow in the Cry.

Bagi yang suka irama lembut bisa dengar Feint, Linger dan Solitary Ground dari Epica, Falling/Falling Again-nya Lacuna Coil juga Our Farewell, Restless, Somewhere-nya Within Temptation atau Angel Fall First, Forever Yours, Two for Tragedy-nya Nightwish serta banyak lagi lagu2 lainnya yang lembut dan apik dari jalur musik ini.

Ketidaksetiaan itu telah memperkaya telinga saya dengan berbagai jenis musik, bagaimana dengan ketidaksetiaan kepada pasangan? :)

Thursday, April 05, 2007

Hijrah

Seorang rekan junior pernah bertanya kapan saya mulai terjun ke dunia desain grafis, pertanyaan yang membuat kilas balik saat memulai babat alas di dunia yang sama sekali baru buat saya.

Bukan hal mudah memulai sesuatu yang baru pada usia yang sudah menginjak kepala tiga saat dimana seseorang mustinya sudah mapan dalam pekerjaannya, tapi karena pekerjaan sebelumnya tidak lagi menjanjikan kehidupan yang baik apa boleh buat vivere veri coloso. Beruntung pemain di bidang desain grafis di akhir 80an masih sedikit, apalagi saya termasuk satu diantara segelintir orang yang menguasai teknologi desktop komputer (Macintosh) sehingga memudahkan untuk mendapatkan klien.

Tapi teknologi komputer melesat bagai petir, hanya dalam waktu dua tahun bermunculan perusahaan sejenis bagai jamur di musim hujan dengan teknologi yang sama bahkan lebih canggih dan kreatif. Terpaksa putar otak menghadapi kompetisi yang ketat, pengalaman mengerjakan majalah internal salah satu bank international memberikan ide.

Majalah internal saat itu termasuk “tidak disukai” desainer grafis disamping kerjanya dianggap tidak prestise prosesya rumit dan billingnya tidak besar. Satu hal yang tidak diperhitungkan kawan2 desainer saat itu ialah pembuatan majalah internal walaupun billingnya kecil tapi terikat kontrak minimal dua tahun, artinya, selama itu income tetap terus mengalir.

Meyakini pasar majalah internal cukup menjanjikan target pemasaran beralih pekerjaan desain brosur, profile perusahaan, logo dan lainnya tidak lagi jadi sasaran utama. Dalam waktu singkat order majalah booming karena demand tinggi sementara supply sedikit, bahkan saya sempat mendapat kontrak jangka panjang (10 tahun) dengan supermarket terkenal. Benar seperti apa yang tertera dalam bukunya W. Chan Kim dan Renée Mauborgne Blue Ocean Strategy kita tidak perlu beralih bidang usaha untuk survive tapi gali pasar dalam usaha kita agar menjadi lahan yang menjanjikan, memang tidak mudah tapi dengan usaha keras bukan mustahil akan berhasil.

Hijrah sendiri bukan sesuatu yang baru, hijrah dalam pengertian yang luas dianjurkan Rasulullah SAW untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Thursday, March 29, 2007

Lagu Frustrasi

Kita tahu bahwa lagu dapat membawa dan memberikan tambahan pada satu situasi yang sedang atau pernah kita rasakan, saat gembira mungkin dance song atau lagu dugem cocok untuk didengar, tapi coba dengarkan pada saat kita sendang gundah bukan tidak mungkin playernya akan kita tendang. Kita juga dapat menambah suasana nyaman saat istirahat dengan mendengarkan lagu2 lembut.

Ada kata bijak yang pernah saya dengar dari seorang pelacur “Tambahkan sakit yang kita rasakan niscaya sakit itu akan terasa nikmat” (tidak dijelaskan sakit fisik atau psikis), tentu saja saya tidak percaya dengan kata2 itu. Ketika saya sedang galau biasanya mendengarkan lagu dapat mengurangi perasaan tidak nyaman, tapi pernah suatu saat lagu tidak dapat mengurangi apalagi menghilangkan hati yang sedang sakit. Sayapun teringat kata2 sang pelacur, tapi bagaimana caranya menambahkan rasa sakit itu supaya menjadi nikmat?

Tiba2 dari winamp—yang selalu saya pasang mode playlist shuffling-nya—mengalun Ko-I Sor Ing Ruhur, lagu instrumental dari group Banjar Teratai Capung. Lagu itu membuat saya tambah galau, gitar listrik yang melengking pada berpadu dengan dentingan gamelan Bali, suling bambu yang men-dayu2 dan gesekan biola terasa begitu menyayat. Rasa tertekan semakin menjadi seakan suara setiap instrumen pada lagu itu men-cabik2 perasaan saya hingga mencapai puncaknya, dan aneh rasa sakit itu terasa jadi nikmat.

Kita bisa belajar dari siapa saja dalam hidup, bahkan dari seorang pelacur sekalipun.

Saturday, March 24, 2007

Kompak

Kejadiannya baru2 ini, saya diajak klien untuk hangout disalah satu one stop entertainment center daerah kota. Dibawah satu atap ada karaoke, kafe, diskotek dan tentunya perempuan2 booking-an untuk menemani kalau kita datang tanpa pasangan.

Saya sempat bingung karena klien itu datang bersama calon mertuanya yang juga partner bisnisnya dan dua orang rekan bisnis lainnya. Saya pikir mungkin acara lobby bisnis ternyata hanya hura2 saja, minuman pun datang dari mulai whisky, beer sampai mix drink pokoknya heboh.

Tapi yang paling heboh ketika klien itu dan calon mertuanya mengajak saya untuk ke aula diskotek, saat berkeliling klien itu sempat berbisik.
“Nanti kalau ada yang nyangkut bawa aja gue cover biayanya”
Maksudnya kalau di aula diskotek ada perempuan yang mau ikut ajak saja. Tapi hal itu bukan cuma disampaikan kepada saya tapi juga kepada calon mertuanya!

Malam itu semua mendapatkan pasangan kecuali si klien yang tidak menemukan pasangan yang sesuai dengan seleranya, walaupun saya sudah dikenal ‘bengal’ melihat hal itu toh meng-geleng2kan kepala juga.

Calon mertua dan calon menantu betul2 kompak :)

Saturday, December 02, 2006

Berbeda Impian

Belum lama ini saya menghadiri pertemuan yang rutin diadakan oleh Tianshi (produk suplemen kesehatan), tujuan pertemuan itu adalah memotivasi para Distributor agar giat memasarkan produk Tianshi dengan para pembicara Distributor2 yang sukses.

Dalam acara itu juga ada pemberian penghargaan bagi Distributor pemula tyang dinilai giat memasarkan produk2 Tianshi. Dalam pertemuan tersebut ada beberapa bagian presentasi, diantaranya:
* Keuntungan2 bergabung dengan Tianshi
(akan memiliki penghasilan yang baik, mengatur waktu kerja sendiri dan bisa sebagai sampingan dari pekerjaan sehari-hari).
* Bonus2 yang akan diperoleh bila Distributor sukses meraih level tertentu.
(tidak tanggung2 bonusnya, mulai dari jalan2 keluar negeri, mobil BMW terbaru, Yacht dan Rumah Mewah).
* Dream Share.
(Bagian terakhir ini adalah berbagi impian yang dipresentasikan oleh salah seorang Distributor pemula--Distributor pemula di himbau untuk memiliki Dream Book).


Presenter pada bagian Dream Share saat itu adalah seorang mekanik yang bercita-cita memiliki rumah besar agar seluruh keluarganya bisa tinggal disana, ia juga mempunyai impian untuk dapat menyekolahkan anak2 terlantar, memiliki mobil mewah dan kesempatan untuk dapat jalan2 ke Paris karena anaknya sangat ingin menaiki menara Eifel. Pendeknya semua impiannya yang indah2 dan ideal itu diharapkan terwujud dengan giatnya ia memasarkan produk Tianshi.

Mendengar presentasi itu, saya berbisik kepada kawan wanita yang mengajak kesana bahwa impian saya adalah rumah mewah dengan kolam renang dan…ini yang utama…di sekililingnya ada belasan wanita cantik sexy berbikini g-string dan beberapa diantaranya sedang memijiti saya, kontan kawan itu tertawa keras sehingga beberapa peserta pertemuan menengok kepada kami. Kawan lain dari kawan saya itu yang juga turut diundang dalam pertemuan mendengar apa yang saya katakan berkomentar “Beda ya impiannya orang kaya”

Wah, maksudnya ???*@!;>< # (kalau seperti saya dibilang kaya bagaimana yang kaya beneran?).

Wednesday, November 22, 2006

Antara Kemayoran dan Kramat Raya

Belum lama ini saya dan beberapa kawan menghadiri temu kangen dengan kawan perempuan yang baru kembali ke tanah air, namanya juga sudah lama tidak bertemu alhasil semua lupa waktu.

Dari Plaza Senayan acara kumpul2 di lanjutkan ke Bengkel Kafe, terakhir menikmati kudapan dinihari di Menteng. Jam 2.00 pagi baru bubar, saya mendapat ‘tugas’ untuk mengantar pulang kawan yang baru tiba di Jakarta itu ke daerah Kemayoran. Bersama kami ikut juga 2 kawan perempuan lainnya yang tinggal di daerah dekat rumah saya.

Tiba di Pasar Baru jarum pentunjuk bensin sudah mendekati garis-E, masih tenang karena yakin nanti akan ada pompa bensin. Setelah masuk area Kemayoran kawan ini bingung karena lupa arah tempat tinggalnya begitu juga dengan semua yang ada di dalam mobil termasuk saya yang sudah tahunan tidak pernah ke daerah Kemayoran. Jadilah kami berputar-putar di area bekas bandara itu, masalah berputar-putarnya sih senang2 saja apalagi ditemani perempuan2 cantik, tapi jarum penunjuk sudah menempel digaris-E dan tidak satupun pompa bensin terlihat, saya mulai panik. Beruntung akhirnya jalan kearah rumah kawan itu ditemukan.

Ketika mengarah pulang setelah dengan selamat mengantarkan kawan itu saya kembali panik, karena di sepanjang jalan kali Sunter, Jiung tidak menemukan pompa bensin sementara petunjuk besin sudah berada dibawah garis-E. Kepanikan saya memuncak ketika akan mendekati daerah Tanah Tinggi, Senen, terbayang mobil mogok di area yang terkenal rawan bersama 2 perempuan cantik dinihari pula!


Dari jembatan Cempaka Putih sampai Pasar Senen menuju titik aman di Kramat Raya kira2 hanya berjarak 5-10 menit, tapi rasanya sangat lama sekali. Akhirnya pompa bensin pun terlihat di Kramat Raya, berakhirlah kepanikan selama satu jam antara Kemayoran dan Kramat Raya.

- Intinya jangan sok tau dan jangan mengira-ngira sesuatu yang memang kita tidak tahu:)