Lelaki Liar

Sebutan bagi seorang lelaki yang telah menjalani dunia liar sepanjang duapertiga umur. Bercinta dengan malam, bercumbu dengan kehausan, bergumul dengan kenikmatan duniawi; bak pencarian tak bertepi. Bagaimana pun, dari dunia itu pelajaran berharga enggan berhenti memperkaya diri. (ditulis oleh Sa)

My Photo
Name:
Location: Jakarta, Indonesia

Open minded, open arms, open book

Tuesday, September 07, 2004

Hunting Ground

Terinspirasi oleh shout-nya bung Kere "Dancing on the table, when she's drunk than she's able". Jadi flashback ke akhir 80an dan awal 90an. Entah kapan budaya 'One Night Stand' (ONS) itu mulai di Indonesia yang pasti di tahun itu sedang trendi. Hampir semua diskotik dan kafe saat itu bisa dijumpai perempuan dan lelaki yang mencari pasangan ONS dari berbagai tingkatan umur dan sosial, mayoritas 20an keatas tapi ada juga yang belasan.

Hunting ground yang paling populer saat itu adalah Tanamur (TM), the one and only muara kehidupan malam. Bila gagal hunting di kafe yang umumnya tutup jam 1.00 pagi, biasanya para pemburu dan yang diburu menuju Tanamur. Saat lagu penutupan dikumandangkan dan lampu mulai terang, terlihat pengunjung baik sekelompok lelaki/perempuan atau sendiri pada saat datang ...ketika pulang sudah mendapatkan pasangannya masing-masing.

Bagi kalangan remaja berduit hunting ground pilihannya adalah Ebony dan Music Room (Musro), sementara kalangan menegahnya memilih Bali Coconut (Balcon). Bagi remaja berkantung tipis atau sedang cekak cukup banyak pilihannya seperti, Pije-Pije (pusat jajanan di area stadiun lebak bulus), halaman KFC Wijaja Centre, area parkir Circle-K Jln. Hanglekir dan Opjay (area parkir sekitar Apotik Jaya, Panglima Polim)

Saat ini pilihan hunting ground semakin banyak, kafe yang tumbuh bagai jamur demikian juga diskotik, sesudah kejayaan M-Club pudar muncul Stadium (STD), Millenium, Milles, Embassy (MBC), Retro, Centro dan banyak lagi lainnya. Bila bosan ke diskotek dan kafe, billiard (pool) centre atau lounge adalah alternatif lainnya untuk hunting, walaupun ditempat ini 'buruan' terbilang jarang.

Dulu satu-satunya senjata berburu yang paling ampuh adalah alkohol, menawarkan minuman beralkohol yang dikonsumsi 'buruan' adalah awal pembuka komunikasi. Semakin malam, semakin sering denting toast dilakukan, semakin hangat suasana dan...selanjutnya terserah Anda. Namun pada pertengahan 90an keatas, perlahan tapi pasti Inex mulai meracuni kehidupan malam khususnya di diskotik. Dengan menawarkan butir-butir neraka itu, sang 'buruan' bersedia melakukan apa saja untuk kepuasan sex si pemburu.

...dancing on the table, when she's drunk than she's able...to be f***

1 Comments:

Blogger Sksetsahati said...

waduh.. kuper aku.. kuperrrr... :D
aku taunya cuma Hero Supermarket.. hihi.. ga nyambung banget yakh. *klinyeng klinyeng*

3:12 AM  

Post a Comment

<< Home