Lelaki Liar

Sebutan bagi seorang lelaki yang telah menjalani dunia liar sepanjang duapertiga umur. Bercinta dengan malam, bercumbu dengan kehausan, bergumul dengan kenikmatan duniawi; bak pencarian tak bertepi. Bagaimana pun, dari dunia itu pelajaran berharga enggan berhenti memperkaya diri. (ditulis oleh Sa)

My Photo
Name:
Location: Jakarta, Indonesia

Open minded, open arms, open book

Friday, September 17, 2004

One Night Stand


Situasi 1
Musik disko membahana gegap gempita di sebuah diskotik bilangan Jakarta Pusat, pada malam Sabtu 12 tahun lalu. Malam yang dikenal sebagai 'malam selingkuh nasional' tempat hiburan malam itu memang selalu penuh sesak. Disebuah pojok sesosok lelaki sedang menikmati perempuan-perempuan yang sedang asik jojing dengan gaya dan pakaian seronok, tiba-tiba ada yang men'colek' punggungnya dan ketika menoleh sosok perempuan berusia sekitar 27 tahun tersenyum manis.

"Seru bener mas menikmatinya, sendirian?" Tanya perempuan berwajah manis itu.
"Oh...hai...iya nih sedang menikmati pemandangan indah"
"Boleh nemenin ngga?" Tanya perempuan itu lagi.
"Tentu tentu...silahkan" Jawab si lelaki sambil memberinya ruang untuk berdiri berdampingan.
"Sudah pesan minum?"
"Sudah mas, masih ada kok" Jawabnya sambil memperlihatkan gelasnya.

Setelah saling memperkenalkan diri obrolan pun semakin lancar, karena musiknya begitu keras terpaksa mereka berbicara dengan mulut sedekat mungkin ke telinga masing-masing...amboi harumnya pikir si lelaki. Dan setelah itu merekapun pulang menikmati sisa malam bersama.

Situasi 2
Disalah satu kafe bilangan Kemang, Jakarta Selatan, di hari yang sama 12 tahun kemudian, seorang perempuan cantik kisaran umur awal 30an sedang asik menikmati minuman dan musik hidup, tak lama kemudian bartender memberikan minuman kepadanya.
"Lho saya tidak pesan minuman ini" Kata si perempuan itu kepada bartender.
"Memang tidak, ini kiriman dari lelaki itu" Jawab bartender sambil menunjuk ke lelaki yang berada di ujung bar.

Perempuan itu menengok ke ujung bar dan lelaki itupun tersenyum sambil mengangkat gelas minumannya, sambil mengisyaratkan keinginanya bergabung. Setelah mendapat isyarat persetujuan lelaki itupun menghampiri dan duduk disamping si perempuan. Kemudian kejadian seperti sebelumnya kembali terjadi, mereka pulang dan menghabiskan sisa malam bersama.

Kejadian seperti itu mulai marak di akhir 80an dan awal tahun 90an yang sering disebut One Night Stand, kadang si perempuan yang 'memulai' kadang si lelaki, tidak jelas lagi siapa yang pemburu dan diburu. Tidak jarang si pemburu dan yang diburu pada hari berikutnya saling bertukar cerita dengan kawan-kawan mereka, menceritakan kualitas buruannya atau pemburunya, ada yang merasa beruntung mendapatkan yang berkualitas A, tidak jarang ada yang ngedumel karena mendapatkan yang berkulaitas D.

"Sialan bener deh tuh cowo semalem, tampang keren badan atletis...eehhh gak taunya kaya ayam sayur, ngotor-ngotorin barang gue aja"

"Gile semalem gue dapet cewe, waktu di disko sih keren begitu bangun tidur ampir pingsan gue liat tampangnya, gara-gara mabok nih semalem...sial...sial...bener gue"

Dengan semakin maraknya tempat-tempat hiburan malam juga fasilitas hotel dan motel yang semakin terjangkau harganya, membuat pelaku One Night Stand semakin terfasilitasi hajatnya.

Peluh-peluh kenikmatan menyelimuti dua anak manusia tanpa peduli keindahan bercinta.

Sudah demikian praktiskah dunia?


3 Comments:

Blogger Sksetsahati said...

hmmm.. one night stand.. kenapa dibilang begitu ya ? mungkin kr ketemunya di satu malam dengan posisi berdiri kali ya.. seterusnya..
*ngasal banget ga sih.. hihi.. *

lanjutttt.....

2:44 AM  
Blogger tuit said...

one nite stand.. kok bdiri yak duduk keg ga pegel apah :D

1:20 PM  
Blogger wendysBlog said...

ow, menurut saya sih, one night stand tuh gak perlu ngabisin malem semaleman barenk si dia loh.
karena gak mesti ML kan?

kadang2 gua juga suka 1 nite stand barenk temen cewek gua.

ajak pigi makan, nonton.
ngedate gitu doank tapi gak ampe malem.
udah nyenengin tuh.


hehehee

12:38 AM  

Post a Comment

<< Home