Kawan di Saat Senang
Seorang sahabat saya dikenal suka mentraktir kawan2, he is the bos of the gang, tidak sedikit rupiah yang dikeluarkannya untuk acara traktir mentraktir itu.
Bak kata pepatah ada gula ada semut begitulah pula sahabat ini, undangannya untuk kumpul2 tidak pernah di lewatkan oleh kawan2 yang rombongannya bisa sampai 15-20 orang baik di kafe, restoran atau karaoke. Pendeknya undangannya adalah tiket untuk hura2 di dunia malam.
Beberapa hari lalu sang sahabat ini tertimpa musibah, ibunda tercinta meninggal dunia setelah lebih kurang dua minggu dirawat di rumah sakit. Ketika di rumah sakit tidak ada satu kawan pun yang datang walau hanya sebentar untuk memberikan dukungan moril buat sahabat itu, dan yang lebih memprihatikan saat ibundanya wafat tidak juga satu kawan pun datang. Ucapan belasungkawa hanya disampaikan melalui SMS, dapatkah SMS menggantikan kehadiran kita ketika seorang kawan memerlukan dukungan moril?
Ironisnya keesokan harinya seorang kawan lain yang juga kawan dari sahabat itu mengundang saya untuk hadir pada acara temu kangen yang di adakan disalah satu club terkenal pesannya “datang ya diacara itu jangan sampai silaturahmi kita terputus, semua kawan2 juga hadir”. Nah?
Kawan di saat senang memang banyak tapi kawan di saat susah mungkin tidak ada!
Bak kata pepatah ada gula ada semut begitulah pula sahabat ini, undangannya untuk kumpul2 tidak pernah di lewatkan oleh kawan2 yang rombongannya bisa sampai 15-20 orang baik di kafe, restoran atau karaoke. Pendeknya undangannya adalah tiket untuk hura2 di dunia malam.
Beberapa hari lalu sang sahabat ini tertimpa musibah, ibunda tercinta meninggal dunia setelah lebih kurang dua minggu dirawat di rumah sakit. Ketika di rumah sakit tidak ada satu kawan pun yang datang walau hanya sebentar untuk memberikan dukungan moril buat sahabat itu, dan yang lebih memprihatikan saat ibundanya wafat tidak juga satu kawan pun datang. Ucapan belasungkawa hanya disampaikan melalui SMS, dapatkah SMS menggantikan kehadiran kita ketika seorang kawan memerlukan dukungan moril?
Ironisnya keesokan harinya seorang kawan lain yang juga kawan dari sahabat itu mengundang saya untuk hadir pada acara temu kangen yang di adakan disalah satu club terkenal pesannya “datang ya diacara itu jangan sampai silaturahmi kita terputus, semua kawan2 juga hadir”. Nah?
Kawan di saat senang memang banyak tapi kawan di saat susah mungkin tidak ada!
3 Comments:
turut berduka buat kawanmu ya, li.
kirain ada foto yg mau dipajang.
kalo kata pepatah mah 'a friend inneed is a friend indeed' (bener gak yak?). keterlalunan ya om, giliran seneng2 aja pada ngumpul tapi diajak tausyiah malah nolak semua. mugi-mugi kita gak model gitu ya om. *bikin rekomendasi duong... hahahaha... sembarangan aja ngasih rekomendasi*
khan ada yang bilang, kalau kita lagi senang, kawan banyak tapi begitu kita susah, mereka semua mangkir..
makanya mungkin benar juga, mencari sahabat yang bener2 itu lebih susah di banding nyari suami*halah...=)
lam kenal pak/apa mas??
Post a Comment
<< Home