Senior vs Senior
Kasus pada acara ‘reuni’ itu (baca Senior vs Junior) sebenarnya bukan kali pertama terjadi, enam tahun lalu hal yang sama pernah terjadi pada kawan senior itu hanya saja lawannya bukan junior tetapi sesama senior.
Seperti biasa di kafe bilangan kemang, jum’at malam sabtu yang dikenal sebagai ‘malam selingkuh nasional’ para player berkumpul, kawan si-pengusaha sukses ini membawa ‘pasangannya’ yang berdarah indo, muda, cantik dan sexy. Dengan segala kebanggaannya ia memamerkan ‘taklukannya’ itu.
Di acara kumpul2 gempita itu hadir juga kawan senior lainnya yang juga pengusaha, kawan satu ini selalu tampil dengan lagak urakan, tato membelit dikedua bahu, jaket kulit serta lebih suka berkendara Harley daripada BMW. Yang satu lebih business like dengan red wine ditangan sementara satunya lagi lebih suka red label (Johny Walker) gaya bikers dari negara paman sam.
Saat itu sudah terlihat bagaimana perempuan indo itu seringkali memberikan ‘hints’ kepada kawan yang urakan. Dan akhirnya apa yang saya duga terjadi, 2 minggu setelah itu siperempuanpun pindah ketempat tidur kawan yang bikers look itu. Sempat terjadi ketegangan diantara dua senior itu yang kemudian didamaikan oleh kawan2.
Kenapa si perempuan bisa pindah kelain tempat tidur? Padahal dari sisi materi si bikers jelas kalah jauh dengan si business like. Menurut perempuan muda itu ada rasa risih kalau jalan dengan si business like, banyak mata memandang seakan mencibir sementara si pria justru merasa bangga, sementara dengan si bikers dia tidak merasakan hal seperti itu padahal kedua pria itu sama2 tua :) Hm, masalah penampilan? Tidak juga, ternyata si business like memperlakukan si perempuan sebagai pajangan, benda cantik miliknya. Sementara si bikers memanusiakannya.
Well, materi memang jelas bukan segalanya, tapi seseorang tampaknya tidak pernah belajar.
Seperti biasa di kafe bilangan kemang, jum’at malam sabtu yang dikenal sebagai ‘malam selingkuh nasional’ para player berkumpul, kawan si-pengusaha sukses ini membawa ‘pasangannya’ yang berdarah indo, muda, cantik dan sexy. Dengan segala kebanggaannya ia memamerkan ‘taklukannya’ itu.
Di acara kumpul2 gempita itu hadir juga kawan senior lainnya yang juga pengusaha, kawan satu ini selalu tampil dengan lagak urakan, tato membelit dikedua bahu, jaket kulit serta lebih suka berkendara Harley daripada BMW. Yang satu lebih business like dengan red wine ditangan sementara satunya lagi lebih suka red label (Johny Walker) gaya bikers dari negara paman sam.
Saat itu sudah terlihat bagaimana perempuan indo itu seringkali memberikan ‘hints’ kepada kawan yang urakan. Dan akhirnya apa yang saya duga terjadi, 2 minggu setelah itu siperempuanpun pindah ketempat tidur kawan yang bikers look itu. Sempat terjadi ketegangan diantara dua senior itu yang kemudian didamaikan oleh kawan2.
Kenapa si perempuan bisa pindah kelain tempat tidur? Padahal dari sisi materi si bikers jelas kalah jauh dengan si business like. Menurut perempuan muda itu ada rasa risih kalau jalan dengan si business like, banyak mata memandang seakan mencibir sementara si pria justru merasa bangga, sementara dengan si bikers dia tidak merasakan hal seperti itu padahal kedua pria itu sama2 tua :) Hm, masalah penampilan? Tidak juga, ternyata si business like memperlakukan si perempuan sebagai pajangan, benda cantik miliknya. Sementara si bikers memanusiakannya.
Well, materi memang jelas bukan segalanya, tapi seseorang tampaknya tidak pernah belajar.
6 Comments:
This comment has been removed by a blog administrator.
This comment has been removed by a blog administrator.
This comment has been removed by a blog administrator.
kepriben.. komen kok di-delete semua.. jgn2 komen aye di-del juga??
menginginkan hal yang salah. apakah sesuatu yg dianggap salah bisa dianggap wajar?
*nyengir* ajah deh.
perempuan juga kan, manusia ya, mas... *big grin*
Post a Comment
<< Home