Lelaki Liar

Sebutan bagi seorang lelaki yang telah menjalani dunia liar sepanjang duapertiga umur. Bercinta dengan malam, bercumbu dengan kehausan, bergumul dengan kenikmatan duniawi; bak pencarian tak bertepi. Bagaimana pun, dari dunia itu pelajaran berharga enggan berhenti memperkaya diri. (ditulis oleh Sa)

My Photo
Name:
Location: Jakarta, Indonesia

Open minded, open arms, open book

Tuesday, January 25, 2005

Blues & Dangdut


Tak sama tapi serupa, mungkin itu gambaran yang pas untuk musik Blues dan musik Dangdut. Tak sama, jelas jenis musiknya berbeda, serupa, simak lirik-liriknya. Kedua jenis musik itu sama-sama menjual kepedihan, well ok ada satu-dua yang lain tapi pada umumnya derita dan kesedihan jadi menu utama. Mungkin karena kedua jenis musik itu berangkat dari kalangan grass root yang umumnya tertindas, blues berangkat dari jaman perbudakan kaum minoritas 'hitam' Amerika yang sangat tertindas, sementara dangdut berangkat dari kalangan bawah masyarakat Indonesia yang menganggap diri mereka selalu kalah dalam menghadapi hidup, apalagi kalau menghadapi kalangan 'atas' dan 'aparat hukum'.

Kesamaan lain, keduanya mencapai titik puncak puncak dalam dunia rekaman pada dekade 70an. Begitu mewabahnya dangdut tak urung tiga group band legendaris Indonesia God Bless, Trio Bimbo dan Koes Plus 'dipaksa' produser rekaman untuk merilis album dangdut yang sebenarnya bukan genre musik mereka. Namun demikian walaupun sudah berjaya di dunia rekaman dangdut masih tetap dianggap milik orang 'bawah', jangan harap ketika itu bisa mendengar dangdut di kafe (d/h nite klub) diruangan ber-AC seperti sekarang. Dangdut masih harus berjuang 25 tahun untuk mendapatkan kejayaannya seperti sekarang ini.

Musik blues sendiri ketika itu juga sedang berada dipuncaknya setelah mewabah diakhir 60an, disamping group band beraliran blues hampir semua group band rock memiliki lagu blues di albumnya. Demikian fenomenalnya blues ketika itu sehingga bukan hanya musikus asal Amerika dan Inggris (seperti biasanya) yang mendominasi blantika musik blues. Belanda contohnya, punya Cuby+theBlizzard dan Livin' Blues yang karya-karyanya begitu mendunia, Kanada punya Buchman, Turner and Overdrive dan Indonesia punya Benyamin, walaupun tidak murni digenre blues beberapa karya blues abang satu ini cukup menarik.

Blues dan dangdut boleh dianggap bahasa universal dari kepedihan dan penderitaan milik kalangan 'the have not'...Tapi kembali superioritas kalangan 'the have' yang menggambil keuntungan terbanyak yang membuat kocek-kocek mereka tambah menggembung dari kedua musik kalangan 'the have not'...Yahhh kalah lagi.

2 Comments:

Blogger Sksetsahati said...

hihi.. paling seru klo mas yg satu ini udah omongin musik. trus disambung sama mas kere. mbok ya ketemuan bijituloh, biar serunya makin asik.. :D

11:24 PM  
Blogger mpokb said...

buat saya lirik dalam lagu sangat penting, lirik menjadi jiwa bagi lagu (kecuali instrumental :D)
tapi sampai sekarang belum bisa menikmati blues atau dangdut.. blues terlalu depressing dan dangdut terlalu heboh..

9:15 AM  

Post a Comment

<< Home