Lelaki Liar

Sebutan bagi seorang lelaki yang telah menjalani dunia liar sepanjang duapertiga umur. Bercinta dengan malam, bercumbu dengan kehausan, bergumul dengan kenikmatan duniawi; bak pencarian tak bertepi. Bagaimana pun, dari dunia itu pelajaran berharga enggan berhenti memperkaya diri. (ditulis oleh Sa)

My Photo
Name:
Location: Jakarta, Indonesia

Open minded, open arms, open book

Monday, December 20, 2004

KDRT


Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) belakangan ini sedang menjadi topik hangat di station-station TV, beragam versi KDRT ini, suami yang menyiksa istri/anakbaik fisik maupun psikis, Ibu yang menyiksa anaknya atau satu keluarga yang menyiksa pembantunya. Tidak sedikit korban KDRT sampai menemui ajal, sangat mengerikan nasib korban-korban KDRT belakangan ini.

Korban KDRT yang paling menonjol disamping kekerasan fisik adalah kekerasan seksual. Seorang remaja mencabuli sepupu wanitanya, seorang paman yang tidak bisa mengendalikan birahi menggagahi keponakannya dan ayah tiri yang terangsang melihat anak tirinya tidur melakukan kebejatan yang sama. Belum lagi kegilaan seorang ayah kandung yang entah kerasukan setan apa sampai tega memperkosa anak kandungnya sendiri. Di Medan, ini gila lagi, kakak si korban yang mengetahui perbuatan bejat sang ayah yang telah memperkosa si adik bukannya melaporkan kebejatan si ayah tapi...Eulahdalahhh malah ikut menggagahi si adik. Kegilaan lain, seorang ayah super bejat yang tidak dapat mengendalikan libido tega menyodomi anak lelakinya. Dari semua kegilaan-kegilaan itu hampir semua korbannya anak-anak dibawah umur bahkan tidak sedikit yang balita...Ueeedaan!!!


Pasal hukum KDRT sudah diberlakukan tapi sepertinya belum cukup berat, terutama bila korbannya anak-anak dibawah umur. Pelaku kekerasan terhadap anak seharusnya mendapat hukuman yang seberat-beratnya. Anak-anak korban kekerasan bukan hanya menderita fisik pada saat kejadian tapi juga akan menanggung derita psikis yang berkepanjangan bahkan mungkin seumur hidup.

Oh sit there, ah, go on, go on
And count your fingers.
I don't know what else, what else,
Honey, have you got to do.
And I know how you feel,
And I know you ain't got no reason to go on,
And I know you feel that you must be through.
Oh honey, go on and sit right back down.
I want you to count, oh, count your fingers,
Ah, my unhappy, my unlucky
And my little, oh, girl blue...

(Little Girl Blue, Nina Simon/Janis Joplin)

Hukum rajam mungkin yang paling cocok buat pelaku kekerasan ini . Jangan sampai mati, setengah saja, mati masih terlalu enak buat mereka...Setuju?

7 Comments:

Blogger Uyet said...

setoejoe!!

6:52 AM  
Blogger tuit said...

napsu yg gak terkendali emang suka bikin seseorang bertingkah seperti hewan .. hih! jauh jauh deh
btw.. kalo kalo mau bikin hukuman buat penjahat2 spt ini, kasi k tuit , bole tuit mau bantuin errrrhh
*saya bersedia menyumbangkan ide* ;)

10:50 AM  
Blogger Sksetsahati said...

buset. itu mah sama aja dg penyiksaan, li. jadi apa bedanya dg kelakuan dia yg menyiksa ? pembenaran baru ?

4:01 PM  
Blogger Me and my life said...

entah dimana yg namanya nurani?? setuju ama rajam jangan sampai mati. Selamat Tahun Baru !!!

11:42 PM  
Blogger bahtiar@gmail.com said...

dalam kasus kek gini perempuan biasanya bersuara paling lantang, meresa paling jadi korban dan paling mampu menahan nafsu

?

7:44 AM  
Blogger indigo wine said...

setuju! rajam aja...

11:21 AM  
Anonymous Anonymous said...

tidak semua laki-laki bejat. tapi, tidak semua laki-laki baik. do'akan saja, pelaku kdrt ditenggelamkan di lumpur lapindo!!kecuali jika mereka berubah dan menebus kesalahan mereka dengan tebusan yang setimpal!!!!!!by ari D1F006032 unib-BENGKULU

10:17 PM  

Post a Comment

<< Home