Lelaki Liar

Sebutan bagi seorang lelaki yang telah menjalani dunia liar sepanjang duapertiga umur. Bercinta dengan malam, bercumbu dengan kehausan, bergumul dengan kenikmatan duniawi; bak pencarian tak bertepi. Bagaimana pun, dari dunia itu pelajaran berharga enggan berhenti memperkaya diri. (ditulis oleh Sa)

My Photo
Name:
Location: Jakarta, Indonesia

Open minded, open arms, open book

Wednesday, December 29, 2004

Kepentingan Kelompok


"Hallo non apa kabar gimana Temu Wisatanya, sukses?"
"Sukses apa? Bubar, ancur semua rencana!" Jawabnya sengit.
"Kok bisa gitu, kenapa?"
"Gara-gara si Fulan, dia dari kelompok kita tapi kecentilan ngundang2 kelompok lain tuh!!!" Tambah sengit dia.
"Lho memangnya kenapa kalau ada kelompok lain?"
"Mereka semua kaya lu orang-orangnya, kumpul-kumpul artinya harus ada alkohol, sementara kita kan ngga gitu"
"Ooo gitu" Sedikit mulai mengerti permasalahannya.
"Akhirnya cuma si Fulan yang hadir, kita semua males datang" Ujarnya masih sengit.

Ternyata disitu persoalannya, dua kelompok itu sebut saja kelompok The Beauty dan The Beast masing-masing memiliki arah yang berbeda dalam bergaul. Setiap kelompok/individu tentu sah-sah saja mempunyai pandangan apapun terhadap kelompok/individu lainnya. The Beauty merasa haram berbaur dengan The Beast karena suka menenggak minuman keras, itu sah. Tapi bukan tidak mungkin The Beast punya pandangan kalau The Beauty adalah kelompok yang sok suci, itu juga sah. Nah, kalau sudah begini kan runyem jadinya.

Apakah tidak lebih baik bila The Beauty dan The Beast membuat suatu kesepakatan agar acara silaturahmi itu tetap dapat di hadiri kedua belah pihak? Mana tahu dari pertemuan itu dapat dipetik hal-hal yang bermanfaat untuk kepentingan bersama.

Dalam lingkup kecil saja kita sudah dijejali agar lebih mementingkan kelompok daripada kebersamaan, tidak heran bila dalam kelompok legislatif dan eksekutif negara tercinta ini sering saling tohok sehingga kepentingan yang lebih besar, kepentingan rakyat, terlupakan.

3 Comments:

Blogger Sksetsahati said...

hehehe... tell me about it. jadi yg di 'tengah', suka serba salah. suka mendengar 2 crita yg berbeda sementara harus tetap berusaha netral. :D
untung selalu ada 'tempat sampah' oepsss... hihi... maksudnya si abang tersayang bijitu loh. *sebelum ge-er, bukan kamu !* kekekeke...

7:44 AM  
Blogger dodY said...

heheehhee... jadi anggota DPR yg mementingkan urusan masyarakat gitu yah, bang :-)

7:30 PM  
Blogger Uyet said...

hueheuhue... basically semua kembali ke diri masing2 gimana menempatkan kepentingan dan kesenangan *lho* kekeke...

jadi org tengah itu kadang enak kadang ga enak.. kek yg mba sa bilang.. ga enak krn telinga di curhatin kanan kiri. Enaknya? jadilah oportunis!!! :D

MERDEKAAA... !!! :D

4:24 PM  

Post a Comment

<< Home