Banjar Teratai Capung (BTC)
Pertama kali mendengar album pertama mereka saya langsung terkagum-kagum dengan group New Age ini. Di album pertama mereka The Road to the Morning of the World meramu musik traditional Bali yang diberi sentuhan musik barat, apik sekali.
Album kedua, Re-Invents didominasi musik traditional Padang dan musik Bali, lengking suling Bali dan Saluang saling sahut menyahut mesra. Sebagai sentuhan pemanis pada setiap lagu diselipkan nada-nada lain seperti sentuhan musik Jawa pada lagu Suwe Ora Jamu dan gema synthsizer yang ditingkahi hentakan nada regae terdengar apik pada lagu Song of the Underdog.
Di album ketiga Tunggak Semi--favorite saya--dominasi musik Sunda sangat kental pada setiap lagu. Sebuah perpaduan indah antara lengking suling sunda dan petikan akustik gitar dalam lagu Rain in the Noon. Di lagu Parahyangan Suite, lagi-lagi lengkingan suling sunda dengan indahnya mengalun ditingkahi petikan-petikan kecapi mengingatkan kita akan indahnya bumi parahyangan dan kecantikan gadis-gadisnya. Mother Earth mungkin lagu yang paling syahdu di album ini, suara suling sunda, lengak-lenggok melayu deli dari rebana biang dan romantisme musik Italy dari suara accordion menyatu dengan cantiknya.
Bravo Bambang Pranoto! Semoga selalu melahirkan karya-karya apik.
2 Comments:
salute juga dengan banjar terate capung! musik pencerahan! keep roll the harmony guys!
btc sekarang sd di bali - jl dharma giri gianyar -bukan saja bikin musik juga bikin masakan - silahkan mampir di mango lango resto 0818840750
Post a Comment
<< Home