Cokelat
Sudah lama sekali saya tidak ke pasar swalayan, entah darimana datangnya keinginan tiba-tiba saja mobil sudah mengarah kesalah-satu pasar swalayan untuk berbelanja. Selesai memasukan semua barang kedalam keranjang langsung menuju kasir. Saat mengantri untuk membayar mata saya melihat tumpukan Cokelat dari beragam merek dekat meja kasir. Melihat cokelat-cokelat itu pikiran pun segera melayang-layang mengingat kejadian-kejadian sekitar cokelat…dan semuanya melingkar diantara perempuan.
Pada tahun 70an pertama kali saya mengenal cokelat sekaligus perempuan, usianya dua tahun lebih tua, penggemar Silver Queen ini mengajarkan saya french kiss sambil ngemut cokelat! Karena baru pertama kali melakukannya mulut jadi belepotan tidak karuan. Perempuan berikutnya boleh dibilang cokelat freak, ia penggemar cokelat Delfi, selain itu ia juga gemar mengkonsumsi makanan dan minuman mengandung cokelat, mungkin karena kulit saya cokelat makanya dia mau :D
Lain lagi mitra bisnis perusahaan saya bekerja, ia seorang perempuan well-established yang suka sekali cokelat ‘branded’ perusahaan saya sering menghadiahi dia dengan cokelat dengan harga mendekati jutaan rupiah. Tidak beda dengan perusahaannya, kawan-kawan dibagian marketing juga seringkali menghadiahi cokelat untuk sekretaris/receptionist klien mereka agar lebih akrab.
Say it with chocolate mungkin tepat kalau bunga sudah sulit didapat :)
5 Comments:
apalagi klo es krim rasa coklat. :lol:
lama sekali tidak ke pasar swalayan???
kayaknya jarang orang gak suka coklat, tapi sayang nasib industri coklat dalam negeri tidak semanis rasanya.. :(
To sa: Apalagi yg di Hilton ya :D
To mpokb: Gula yg manis aja jadi masalah disini:)
coklat? bisnis manis tapi sayang begitu bengis di negri ini ;-) kalo dikasih ya mau2 aja :-)
but don't always assume all girls like chocolate tho... :)
Post a Comment
<< Home