Lelaki Liar

Sebutan bagi seorang lelaki yang telah menjalani dunia liar sepanjang duapertiga umur. Bercinta dengan malam, bercumbu dengan kehausan, bergumul dengan kenikmatan duniawi; bak pencarian tak bertepi. Bagaimana pun, dari dunia itu pelajaran berharga enggan berhenti memperkaya diri. (ditulis oleh Sa)

My Photo
Name:
Location: Jakarta, Indonesia

Open minded, open arms, open book

Tuesday, September 27, 2005

Awet Muda

Minggu lalu saya diundang pada satu acara yang diadakan salah satu asosiasi pengusaha, syukuran atas keberhasilan event yang mereka adakan. Dalam acara ini saya bertemu dengan orang-orang yang saya anggap cukup menarik.

Menarik memang, karena ada 4 empat pengurus puncak organisasi itu yang berumur diatas 60 tahun, dua orang diawal 60an dua orang lagi menjelang akhir 60an, tapi penampilan mereka tampak 10-15 tahun lebih muda! Saya tentunya tidak melewatkan kesempatan untuk menanyakan resep awet muda mereka.

Dari 4 orang 3 memiliki jawaban yang sama:
- Jangan pernah berhenti beraktifitas, usahakan otak selalu bekerja
- Selalu berfikir positif
- Luangkan waktu untuk bersenang-senang
- Harus selalu punya perempuan muda

Nah! Yang terakhir itu, believe it or not.

Senior vs Senior

Kasus pada acara ‘reuni’ itu (baca Senior vs Junior) sebenarnya bukan kali pertama terjadi, enam tahun lalu hal yang sama pernah terjadi pada kawan senior itu hanya saja lawannya bukan junior tetapi sesama senior.

Seperti biasa di kafe bilangan kemang, jum’at malam sabtu yang dikenal sebagai ‘malam selingkuh nasional’ para player berkumpul, kawan si-pengusaha sukses ini membawa ‘pasangannya’ yang berdarah indo, muda, cantik dan sexy. Dengan segala kebanggaannya ia memamerkan ‘taklukannya’ itu.

Di acara kumpul2 gempita itu hadir juga kawan senior lainnya yang juga pengusaha, kawan satu ini selalu tampil dengan lagak urakan, tato membelit dikedua bahu, jaket kulit serta lebih suka berkendara Harley daripada BMW. Yang satu lebih business like dengan red wine ditangan sementara satunya lagi lebih suka red label (Johny Walker) gaya bikers dari negara paman sam.

Saat itu sudah terlihat bagaimana perempuan indo itu seringkali memberikan ‘hints’ kepada kawan yang urakan. Dan akhirnya apa yang saya duga terjadi, 2 minggu setelah itu siperempuanpun pindah ketempat tidur kawan yang bikers look itu. Sempat terjadi ketegangan diantara dua senior itu yang kemudian didamaikan oleh kawan2.

Kenapa si perempuan bisa pindah kelain tempat tidur? Padahal dari sisi materi si bikers jelas kalah jauh dengan si business like. Menurut perempuan muda itu ada rasa risih kalau jalan dengan si business like, banyak mata memandang seakan mencibir sementara si pria justru merasa bangga, sementara dengan si bikers dia tidak merasakan hal seperti itu padahal kedua pria itu sama2 tua :) Hm, masalah penampilan? Tidak juga, ternyata si business like memperlakukan si perempuan sebagai pajangan, benda cantik miliknya. Sementara si bikers memanusiakannya.

Well, materi memang jelas bukan segalanya, tapi seseorang tampaknya tidak pernah belajar.

Thursday, September 22, 2005

Senior vs Junior


Minggu lalu seorang kawan player senior mengundang ‘reuni’, kawan yang masih eksis didunia gegap gempita itu—sesuai dugaan—ingin memamerkan ‘kawan baru’ yang katanya mirip salah satu selebritis Indonesia. Kebiasaan pamer memamerkan merupakan kebiasaan lazim para player, ada rasa bangga bila kawan2 lain berdecak kagum pada kawan baru yang digaetnya.

Sebagaimana diharapkan reuni berjalan cukup seru, yang hadir kebanyakan para ‘pensiunan’, maklum yang punya hajat adalah senior bahkan beberapa rekan datang bersama istri, sementara saya dan seorang kawan datang membawa diri sendiri. Ternyata apa yang dikatakan bukan omong kosong, pasangan barunya memang mirip selibritis yang sering muncul dilayar kaca, muda, cantik dan sexy.

Permasalahan timbul ketika si-perempuan muda itu mulai tebar pesona dengan ‘hints’ dalam ucapan dan sentuhan2 kecil seakan mengatakan ‘come in get me’, harus diakui walaupun masih terbilang muda dia cukup mahir melakukannya. Saya hanya tersenyum melihat hal ini, mungkin perempuan muda itu berpikir saya juga pemilik salah satu perusahaan besar seperti kawan itu. “You’ve got the wrong person girl” celetuk saya dalam hati.

“Sialan lu katanya udah pensiun, jangan main samber aja men doi baru sebulan sama gue” bisik protes kawan itu.

Wah! merasa terancam rupanya dia.