Lelaki Liar

Sebutan bagi seorang lelaki yang telah menjalani dunia liar sepanjang duapertiga umur. Bercinta dengan malam, bercumbu dengan kehausan, bergumul dengan kenikmatan duniawi; bak pencarian tak bertepi. Bagaimana pun, dari dunia itu pelajaran berharga enggan berhenti memperkaya diri. (ditulis oleh Sa)

My Photo
Name:
Location: Jakarta, Indonesia

Open minded, open arms, open book

Wednesday, August 31, 2005

Too Much Love will Kill You

You're the victim of your crime
Too much love will kill you
And you won't understand why
You'd give your life, you'd sell your soul
Too much love will kill you
In the end...
(Queen)

Kita sering mendengar tentang bahaya HIV/AIDS tapi mungkin 'ngga ngaruh' bagi kita sampai orang yang kita kenal menderita penyakit yang mematikan itu.

Seorang kawan baru-baru ini telah positif di vonis menderita HIV, umurnya masih terbilang muda, baru liwat pertengahan 20-an. Entah bagaimana kawan yang selalu ceria, energik dan smart ini tidak berhati-hati menjaga dirinya sehingga terjangkit virus maut itu.

Kepada semua kawan dan siapa saja HATI-HATI-LAH kita semua bisa kena, tapi kita juga bisa mencegah.

Kami semua sangat prihatin dengan keadaanmu kawan. Bertahanlah, ini bukan akhir dunia!

Tuesday, August 23, 2005

Player Muda


Minggu lalu tanpa diduga saya bertemu dengan seorang kawan lama di sebuah kafe kawasan Jl.Thamrin. Kawan satu ini terhitung ‘adik kelas’ dan player yang masih aktif. Tubuh tinggi kekar dan wajahnya yang tampan membuat banyak perempuan cantik bertekuk lutut dan rebah dalam pelukannya bahkan beberapa diantaranya adalah selibritis.

Sebagai player yang sudah undur diri, saya banyak bertanya kepadanya tentang dunia yang pernah kami geluti bersama.
“Masih eksis ngga didunia ‘persilatan’?”
“Masih, mas dan makin seru belakangan ini.”
“Oh ya? Serunya gimana?”
“Sekarang targetnya beda mas. Cewe-cewe SMU lulusan 2004. Kadang malah dapet yang masih pake putih abu-abu.”
“Gila!!! Apa enaknya nyamber piyik*!???”
Piyik umurnya, mas tapi mainnya luar biasa. Muantabbb..”
Lalu ia bercerita diselingi bahasa tubuh bagaimana hebatnya gadis2 remaja itu.
“Asyiknya lagi, mas. Mereka-mereka itu ngga banyak tanya kerja dimana, atau sebagai apa dan rumah dimana. Cukup kasih voucher HP, ajak ke klub yang beken and have fun."

Cukup mengejutkan cerita kawan ini, karena dulu pantang buat kami menyentuh remaja belasan tahun. Bukan sok suci tapi hanya tidak ingin adik-adik mungil itu terkontaminasi dengan kelakuan kami. Sebuah pergeseran nilai? Mungkin saja. Apalagi sekarang ditunjang dengan teknologi maju berbagai sarana untuk mendapatkan informasi yang positif/negatif sangat mudah diperoleh. Tengok saja video 'Gadis SMU' yang beredar melalui HP bagaimana gadis-gadis remaja mempertontonkan bagian sensitif tubuhnya disertai gerakan-gerakan yang merangsang.

Pertanyaannya, kalau di umur mereka yang masih 16-17 tahun itu sudah ‘hebat’, lalu kapan mulainya???

*Piyik: anak ayam berbulu halus, istilah buat gadis remaja

Wednesday, August 10, 2005

Pitching

Lama tidak melakukan pitching beberapa waktu lalu kembali berkesempatan ‘knocking someone’s door’. Calon klien yang menjadi target adalah ‘sahabat dari sahabat’ sehingga sales pitch jadi tidak terlalu berat, begitupun tetap menimbulkan gairah yang menyemangati saat presentasi seperti pertama kali melakukannya 15 tahun lalu.

Ketika itu, selepas training saya diperintahkan untuk meng’garap’ sebuah bank swasta asing, presentasi pertama dalam hidup untuk pekerjaan yang paling tidak saya suka…sales.

Saat menghadapi Vice President Communications bank asing tersebut--5 menit pertama-- tangan saya dingin berkeringat, dengkul gemetar dan gagap, tapi di menit-menit selanjutnya seperti ada dorongan kuat dari dalam diri saya untuk menguasai keadaan dan...berhasil, bahkan menjadi bergairah sehingga mampu melakukan closing paling indah sepanjang karir sebagai account executive.

Satu minggu kemudian saya menerima fax yang menyatakan persetujuan mereka menggunakan jasa perusahaan kami. Berulang kali saya baca fax itu seakan tidak percaya apa yang tetulis disana dan…kegembiraan meledak, bak anak kecil mendapatkan mainan baru saya menari-nari sambil mengibarkan fax kearah kawan-kawan…I taste the blood!

Jangan pernah bilang tak suka kalau belum pernah mencoba.