Lelaki Liar

Sebutan bagi seorang lelaki yang telah menjalani dunia liar sepanjang duapertiga umur. Bercinta dengan malam, bercumbu dengan kehausan, bergumul dengan kenikmatan duniawi; bak pencarian tak bertepi. Bagaimana pun, dari dunia itu pelajaran berharga enggan berhenti memperkaya diri. (ditulis oleh Sa)

My Photo
Name:
Location: Jakarta, Indonesia

Open minded, open arms, open book

Tuesday, April 19, 2005

Was-Was


Para Pengawas sedang ditimpa musibah, pasalnya anggota KPU--yang notabene adalah pengawas pemilu---Mulyana W. Kusumah sedang dituduh kasus penyuapan auditor Badan Pengawas Keuangan (BPK), Mulyana sendiri adalah mantan Sekjen Komite Indenpenden Pemantau Pemilu (KIPP)

Sekarang ini para pengawas itu sedang was-was.

Sunday, April 10, 2005

Cokelat


Sudah lama sekali saya tidak ke pasar swalayan, entah darimana datangnya keinginan tiba-tiba saja mobil sudah mengarah kesalah-satu pasar swalayan untuk berbelanja. Selesai memasukan semua barang kedalam keranjang langsung menuju kasir. Saat mengantri untuk membayar mata saya melihat tumpukan Cokelat dari beragam merek dekat meja kasir. Melihat cokelat-cokelat itu pikiran pun segera melayang-layang mengingat kejadian-kejadian sekitar cokelat…dan semuanya melingkar diantara perempuan.

Pada tahun 70an pertama kali saya mengenal cokelat sekaligus perempuan, usianya dua tahun lebih tua, penggemar Silver Queen ini mengajarkan saya french kiss sambil ngemut cokelat! Karena baru pertama kali melakukannya mulut jadi belepotan tidak karuan. Perempuan berikutnya boleh dibilang cokelat freak, ia penggemar cokelat Delfi, selain itu ia juga gemar mengkonsumsi makanan dan minuman mengandung cokelat, mungkin karena kulit saya cokelat makanya dia mau :D

Lain lagi mitra bisnis perusahaan saya bekerja, ia seorang perempuan well-established yang suka sekali cokelat ‘branded’ perusahaan saya sering menghadiahi dia dengan cokelat dengan harga mendekati jutaan rupiah. Tidak beda dengan perusahaannya, kawan-kawan dibagian marketing juga seringkali menghadiahi cokelat untuk sekretaris/receptionist klien mereka agar lebih akrab.

Say it with chocolate mungkin tepat kalau bunga sudah sulit didapat :)

Tuesday, April 05, 2005

Banjar Teratai Capung (BTC)


Pertama kali mendengar album pertama mereka saya langsung terkagum-kagum dengan group New Age ini. Di album pertama mereka The Road to the Morning of the World meramu musik traditional Bali yang diberi sentuhan musik barat, apik sekali.

Album kedua, Re-Invents didominasi musik traditional Padang dan musik Bali, lengking suling Bali dan Saluang saling sahut menyahut mesra. Sebagai sentuhan pemanis pada setiap lagu diselipkan nada-nada lain seperti sentuhan musik Jawa pada lagu Suwe Ora Jamu dan gema synthsizer yang ditingkahi hentakan nada regae terdengar apik pada lagu Song of the Underdog.

Di album ketiga Tunggak Semi--favorite saya--dominasi musik Sunda sangat kental pada setiap lagu. Sebuah perpaduan indah antara lengking suling sunda dan petikan akustik gitar dalam lagu Rain in the Noon. Di lagu Parahyangan Suite, lagi-lagi lengkingan suling sunda dengan indahnya mengalun ditingkahi petikan-petikan kecapi mengingatkan kita akan indahnya bumi parahyangan dan kecantikan gadis-gadisnya. Mother Earth mungkin lagu yang paling syahdu di album ini, suara suling sunda, lengak-lenggok melayu deli dari rebana biang dan romantisme musik Italy dari suara accordion menyatu dengan cantiknya.

Bravo Bambang Pranoto! Semoga selalu melahirkan karya-karya apik.

Lapar


Suatu ketika saya bersama salah satu keponakan mampir di rumah makan cina sehabis dari warnet. Dengan sangat lahap ia menyantap nasi goreng pesanannya, ini cukup mengherankan karena gadis SMP ini tidak biasanya makan seperti itu.
“Kamu lahap sekali, suka dengan nasi gorengnya?”
“Lapar Oom” Jawabnya singkat sambil tetap menyantap nasi gorengnya.

Jawaban singkatnya itu menohok ulu hati saya, sambil tetap menyaksikan dia menikmati santapannya saya berfikir tentang anak-anak lain yang tidak seberuntung keponakan saya itu. Anak-anak jalanan dan anak-anak terlantar lainnya yang harus mengais rejeki di pinggir jalan atau tempat sampah untuk mendapatkan sepiring nasi, dapat dibayangkan bagaimana perasaan orang tua mereka ketika sang anak berkata “Pak, Bu lapar” sementara mereka tidak lagi memiliki sesuatu untuk dimakan.

Seketika itu juga saya merinding memikirkan hal itu. Lapar perut, lapar hati dan lapar batin...iihhh serem!

Saturday, April 02, 2005

Daur-Ulang


Sebagian besar kita mungkin ingat lagu yang diciptakan dan dibawakan oleh Elton John pada dekade 70an Sorry Seems To Be the Hardest Word, lagu itu kembali populer setelah didaur ulang oleh Blue di tahun 2003. Bujangan karya Koes Plus juga kembali melejit ketika di rekam ulang oleh group Junior. Itulah sebagian kecil lagu-lagu yang melejit popularitasnya setelah di daur-ulang.

‘Tribute to’ sebagai salah satu trik produsen malah mendaur ulang lagu-lagu group band/penyanyi lawas dalam satu album yang dibawakan oleh beberapa group band/penyanyi yang sedang populer. Seperti Ecomium album daur ulang lagu-lagu group rock Led Zeppelin, Sheryl Crow di album itu membawakan D'yer Maker yang kembali populer.

Yngwie Malmstein juga tak mau ketinggalan, dengan album Inspiration ia mengkompilasi lagu-lagu lawas antara lain dari Kansas, Deep Purple, Jimmy Hendrix dan Kansas. Bahkan karya klasik Andrew Lloyd Webber The Phantom of the Opera bertambah pendengarnya dari penggemar musik metal (symphonic power metal) setelah didaur ulang oleh Nightwish

Namun dari sekian banyak lagu daur ulang mungkin tidak ada yang sefenomenal Summertime, lagu yang diciptakan D.B. Heyward, George & Ira Gershwin pada tahun 30an itu mampu menarik musisi dari hampir semua genre musik untuk mendaur-ulangkannya antara lain, musisi Jazz Al Jareau, Billie Holiday, Charlie Parker, Charles Minggus, Ella Fitzgerald, George Benson, Joe Sample, Kenny G, Louis Armstrong, Matthew Cook, Nina Simon, Patricia Barber, Ray Brown, Sarah Vaughan, Stan Getz. Blues: Alvin Lee, Janis Joplin, Ohio Players, Sydney Bechet. Rock&Prog. Rock: Brian Box, Love Sclupture, Rick Wakeman, Peter Gabriel, Ekseption. Pop: Fantasia Barrino, Lorri Oliver, The Zombies. Latin: Monggo Santamaria. Soprano: Leontyne Price. Folk: Pete Seger. Disamping artis-artis tersebut masih ada 35 artis lagi yang tercatat merekam-ulang Summertime dan bukan mustahil kalau ternyata lebih dari 35 artis.