Luar Biasa
Usianya masih terbilang belia, 24 tahun, tapi berbicara dengannya terasa sekali bedanya dengan gadis2 belia lainnya yang pernah saya kenal. Penggemar Descartes ini dalam kesederhanaannya tersimpan pemikiran2 yang kadang membuat saya ‘terkaget-kaget’.
Dia tahu kapan harus mengemukakan pendapatnya, kapan harus mendengar dan kapan harus bertanya. Ditambah dengan suara yang enak didengar serta tawa yang renyah bisa membuat saya lupa waktu saat berbicara dengannya.
Ketika gadis2 gaul bersiap untuk berangkat klubing ia asik melahap (pinjam istilah mas Danu) bukunya John Grisham di peraduannya, ketika mereka pulang klubing jam 4.00 pagi ia sedang bersiap-siap berangkat ketempatnya mengajar yang berjarak 2 jam dari tempat tinggalnya di Bogor dan ketika mereka sedang asik bergosip di Starbuck ia sedang berkutat mengumpulkan bahan untuk menyelesaikannya skripsinya.
Dalam gempuran budaya kapitalis barat yang demikian kerasnya saat ini, ternyata masih ada seorang gadis sederhana dengan kemauan dan perjuangan yang tidak sederhana. Dia memang luar biasa!
Dia tahu kapan harus mengemukakan pendapatnya, kapan harus mendengar dan kapan harus bertanya. Ditambah dengan suara yang enak didengar serta tawa yang renyah bisa membuat saya lupa waktu saat berbicara dengannya.
Ketika gadis2 gaul bersiap untuk berangkat klubing ia asik melahap (pinjam istilah mas Danu) bukunya John Grisham di peraduannya, ketika mereka pulang klubing jam 4.00 pagi ia sedang bersiap-siap berangkat ketempatnya mengajar yang berjarak 2 jam dari tempat tinggalnya di Bogor dan ketika mereka sedang asik bergosip di Starbuck ia sedang berkutat mengumpulkan bahan untuk menyelesaikannya skripsinya.
Dalam gempuran budaya kapitalis barat yang demikian kerasnya saat ini, ternyata masih ada seorang gadis sederhana dengan kemauan dan perjuangan yang tidak sederhana. Dia memang luar biasa!